Judul tersebut merupakan mimpi saya khususnya dalam mewujudkan “Gerakan Emas di Indonesia” karena satu tahap dari wujud gerakan emas di Indonesia sudah mulai terlihat nyata adanya kenaikan jumlah pembeli emas batangan di LM yang sudah 2 kali lipat bila dibanding tahun sebelumnya.
Untuk itu langah berikutnya adalah bagaimana nantinya ada ATM Emas Batangan sebagai antisipasi dan dukungan dalam “memasyarakatkan masyarakat Indonesia gemar menyimpan emas” seperti yang terjadi di China dan India. Bahkan sesuai berita yang saya ambil dari China Dayli.com ATM emas sudah mulai di uji cobakan di China tanggal 25 September 2011 di Beijing's Wangfujing Street. Kemudian ATM emas tersebut dihentikan kembali operasionalnya karena tidak mengeluarkan struk sebagai sertifikat emas dari ATM emas tersebut, dan rencananya akan diaktivkan kembali satu atau dua hari kedepan.
Mesin ATM Emas ini milik Gongmei Gold Trading, yang rencananya akan terus dikembangkan sehingga dalam waktu 2 tahun kedepan ATM emas bisa tersedia sebanyak 2.000 ATM Emas di China. Dimana ATM emas ini bisa mengeluarkan dua bentuk emas yaitu emas batangan dan koin emas seperti ditunjukan dalam gambar diatas. ATM emas ini tentu sebagai cerminan pemerintah China dalam rangka mendorong rakyatnya untuk memiliki emas lebih banyak, dan kapan Indonesia akan seperti China dalam hal budaya membeli emas sebagai pelindung asset masyarakatnya sehingga kondisi 1998 tidak lagi terulang dimana Rupaih hancur nilainya yang hanya tinggal seperempatnya.
Sebenarnya ini bukan mesin ATM emas yang pertama. Sekitar setahun yang lalu 2010, mesin sejenis telah dioperasikan di Bandara Frankfurt, Jerman. Tak lama kemudian mesin yang sama telah dioperasikan di Uni Emirat Arab, khususnya di Dubai…… lalu kapan Indonesia ? Wa Allahu A’lam.
Andai saja di Indonesia sudah ada ATM emas tentu antrian pembelian emas di LM seperti yang tejadi selama ini bahkan kondisinya sudah sangat tidak logis ketika orang mengantri panjang bukan karena “antri” beli beras tetapi ini orang Indonesia “ngantri” beli emas seperti yang tampak pada foto yang diambil tanggal 29 September 2011 didepan gerbang LM PT Antam Tbk, pulo gadung Jakarta. Seharusnya momen melonjaknya minat masyarakat membeli emas harus diiringi dengan solusi, misalnya dengan menyediakan ATM emas seperti yang telah dilakukan di China dan negara lain yang memang pemerintahnya juga “mau” mengurusi rakyatnya khusunya dalam hal pengelolaan emas. Tetapi saya yakin pihak swasta akan melihat peluang ini untuk menggarapnya sehingga Insya Allah akan ada pihak swasta di Indonesia yang akan menyediakan ATM emas ini, Insya Allah. Dengan demikian misi blog saya ini semakin lama akan semakin nyata dampaknya yang pada akhirnya Penggunaan uang kertas akan semakin tidak popular, walau demikian saya sebagai rakyat Indonesia yang transaksinya dengan uang Rupiah tetap akan memakainya dan sesuai saran saya di blog ini gunakan uang kertas secukupnya untuk transaksi harian anda saja, sisanya simpanlah dalam bentuk emas khususnya sejumlah uang yang memang dalam 6 bulan kedepan tidak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Kembali kepada langkah China dalam hal mendorong rakyatnya untuk kembali ke Emas sebenarnya pernah diungkap dalam bocoran WikiLeaks pertengahan September 2011. Walaupun sebelumnya melalui blog ini sudah sering saya singgung langkah China tersebut dalam upayanya mengurangi cadangan US$ kedalam cadangan emas, yang juga saya pertanyakan “mengapa Indonesia tidak melakukan hal yang sama dengan China terkait pengalihan cadanganya ke Emas ?”.
Kabel WikiLeaks yang dibocorkan tersebut berjudul “Cina meningkatkan cadangan emas dalam rangka untuk membunuh dua burung dengan satu batu”. Langkah itu memang disertai dengan pengumuman kebijakan baru dari pejabat perbankan China, yang menandakan langkah China untuk akhirnya menggantikan dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia, “Mereka [AS dan Eropa] berniat untuk melemahkan fungsi emas sebagai cadangan mata uang internasional. Mereka tidak ingin melihat negara-negara lain beralih ke cadangan emas dari dolar AS atau Euro”, kata kabel 2009, mengutip China Radio International.
Kondisi demikian sudah sering saya ulas dalam blog ini, dimana China melakukan pembelian emas dan membiarkan yuan untuk bisa diperdagangkan secara bebas akan melemahkan dominasi dolar AS sebagai mata uang cadangan internasional. Tentunya, langkah ini akan memiliki implikasi yang besar, sehingga lebih mahal bagi pemerintah AS untuk meminjam uang dan untuk menjalankan perdagangan dan defisit anggaran terus-menerus. Dengan berlakunya dolar AS sebagai cadangan devisa internasional, China yang memiliki cadangan US$ terbesar di dunia sangat diuntungkan, karena menjadikan dolar AS sangat aman.
Tapi, kini posisi dolar AS semakin lemah, kepercayaan terhadapnya semakin menurun. Langkah China ini, akan dengan sangat cepat membuat dolar AS runtuh. Sebab, perdagangan China saat ini hampir mendominasi perekonoimian dunia, sekali yuan yang dipakai, dan dolar AS ditinggalkan, rontoklah dolar AS.
Langkah China untuk mengembalikan emas sebagai mata uang sesungguhnya sudah sangat nyata, disamping itu juga secara sejarah China pernah menerapkan uang emas sebelum jaman Islam menggunakan Dinar dan Dirham.
Terkait dengan strategi tersebut, biarkanlah pihak masing-masing yang ber strategi dengan kebijakan moneter di tiap negara termasuk di Indonesia, biarlah para bankster saling berkelahi sesamanya. Apalagi di Indonesia kita tidak perlu banyak berharap dengan pemerintahan kita yang semakin hari-semakin tidak jelas arahnya, yang penting saya dan pembaca harus mulai dari diri sendiri "sekarang juga" mengangtisipasinya secara individu persis seperti yang dilakukan di China yaitu “Simpanlah Uang Rupiah Hasil Jerih Payah Anda ke dalam EMAS”.
Sudah banyak fakta dan data dalam blog ini yang saya sajikan dan tidak bisa terbantahkan bahwa EMAS adalah uang yang sesungguhnya. Mungkin inilah yang dimaksud dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu bakar bin Abi Maryam bahwa beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Masanya akan tiba pada umat manusia, ketika tidak ada apa pun yang berguna selain Dinar (emas) dan Dirham (perak) ”. (Musnad Imam Ahmad bin Hambal).
1xbet korean sports betting, review and bonus - legalbet.co.kr
ReplyDelete1xbet Korean Sports Betting | ⭐️ A unique betting site with a whole range of sports and markets to bet with. · Best Live Odds: · 100% Bets: · Football · 1xbet live Live Betting · Horse Racing