Protes anti wall street dengan adanya pendudukan atas Wall Street oleh aktivis AS tanggal 3 Oktober 2011, yang kemudian merembet ke Inggris merupakan bentuk protes terhadap kapitalisme yang merugikan rakyat AS. Mengapa aksi protes menentang kapitalisme ini sangat mudah menjalar ke kota lain bahkan di seluruh dunia ? Karena apa yang disuarakan adalah "suara rakyat" yang memang semakin sadar akan bobroknya sistem ekonomi kapitalisme, bahkan sudah sering saya ulas dalam blog ini dan saya yakin tidak sendirian untuk terus mengedukasi rakyat diseluruh dunia terhadap sistem yang harusnya sudah tidak dipercaya lagi oleh rakyat dunia saat ini. Fenomena ini harusnya membuat kita bangsa Indonesia sadar bahwa Di negara asalnya saja konsep ekonomi kapitalisme sudah mulai diprotes warganya karena hanya menyengsarakan rakyatnya dan membuat AS bangkrut terlilit hutang yang begitu besar.
Pada saat saya menuliskan tentang AS yang bangkrut akibat terlilit hutang ada komen yang masuk ke FB saya bahwa AS punya cadangan emas yang terbesar, lalu saya coba menjawab dengan logika rumah tangga senderhana, mari kita hitung berdasarkan informasi yang saya peroleh dari internet :
1. Cadangan Emas yang dimiliki AS sebesar 8,133.5 ton atau kalau kita uangkan dengan harga emas saat ini harga penutupan tanggal 14 Oktober 2011 yaitu US$ 1679.80/Oz maka nilainya US$ 439,264,503,703
2. Cadangan devisa AS dalam Uang US$ sebesar US$ 142,931,000,000.
3. Kalau dijumlahkan total cadangan AS US$ 582,195,503,703
4. Hutang AS saat ini sebesar US$ 13,908.000.000.000.
5. Deangan kata lain AS walaupun memiliki cadangan terbesar tetapi jumlah kekayaannya tidak mampu untuk membayar hutangnya atau dengan kata lain uang yang dimilikinya hanya mampu membayar 4.2% saja dari total hutang yang dimilikinya.
Dari data diatas, pantaskah kalau kita masih percaya dengan US$ uang kertas yang terkuat didunia ? maka apa yang pernah saya tulis dalam blog ini mengenai kehancuran uang kertas US$ dan cerita imaginasi tentang hari pembubaran US$ serta kembalinya uang EMAS sebagai uang sesungguhnya lambat laun mulai terlihat nyata dipahami masyarakat di seluruh dunia, ini bukti bahwa masyarakat sudah mulai sadar, dan tentunya kita sebagai umat Islam harusnya orang yang paling siap mengimplementasikan kondisi ini. Peluang system (ekonomi ) Islam menggantikan system yahudi ini juga sudah dikabarkan oleh Allah di surat Al Hasyr ayat 2, “...mereka merobohkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang yang beriman. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai pandangan.” Ayat ini seperti menggambarkan kejadian occupy wall street yang menjalar keseluruh dunia barat, dimana inikah yang dimaksud dengan ““...mereka merobohkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri”, dimana system kapitalisme yang dulu dibangga-banggakan sekarang mulai digoyang dan dirobohkan oleh rakyat mereka sendiri.
System ekonomi kapitalis mengakibatkan distribusi kekayaan hanya berpusat pada orang-orang tertentu saja, andai saja kekayaan orang-orang Amerika lebih menyebar, krisis sekarang tidak akan timbul dimana kondisi demikian sebenarnya sudah disampaikan dalam Al Quran Surat Al Hasyr Ayat 7, “... supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu...”. Ayat tersebut persis seperti apa yang disampaikan aktivis dan rakyat AS yang melakukan occupy wall street.
Krisis financial global saat ini sebenarnya bukan hal yang baru bahkan lama-kelamaan menjadi hal yang biasa, Meskipun dampaknya yang sangat luas melanda seluruh dunia, tetapi sangat sedikit orang yang memahami apa dan bagaimana krisis ini, dari mana dia berasal, apa yang dilakukan pemerintah untuk mengatasinya. Karena sedikit yang paham, maka lebih sedikit lagi yang bisa mengambil pelajaran dari krisis finansial ini, oleh karena itu saya melalui blog ini berusaha membagi pemahaman saya kepada pembaca agar lebih mudah memhami dan mengambil hikmahnya untuk masa depan bangsa ini dan mengajarkan pemahaman ini kepada anak cucu kita, karena kondisi krisis pun sebenarnya sudah diingatkan dalam Al Quran surat Yusuf ayat 47-48, “Yusuf berkata, ‘supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa, maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya (tangkainya) kecuali sedikit untuk kami makan’. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan”.
Apa yang dapat dipelajari dari krisis ini yang tentunya bagian tak terlepaskan akibat system ekonomi kapitalisme dengan Uang Kertasnya :
1. Dalam system ekonomi saat ini semua institusi keuangan perbankan hanyalah berasal dari bunga yang sebenarnya harus ditanggung oleh orang yang tidak mampu sekalipun (ingat kasus kredit macet perumahan di AS tahun 2008 yang dikenal dengan sub prime mortgage).
2. Jangan berhutang diluar batas kemampuan atau kalau pun demikian berhutanglah untuk hal yang productive, seperti yang diajarkan dan diingatkan dalan doa pagi dan sore oleh Rosululloh SAW.
3. Dalam penyelesaian krisis pasti solusinya adalah hutang atau saat ini ada istilah keren AS quantitative easing yang sebenarnya bukan menyelesaikan akar masalah bahkan sama saja melemahkan nilai tukar US$ yang dampaknya sudah terlihat dari kenaikan harga emas bila diukur dengan uang kertas US$ sejak Nixon shock tahun 1971.
4. Untuk para investor atau yang punya tabungan atau punya uang lebih, jangan investasi pada produk yang sulit dipahami. Investailah pada barang-barang riil yang Anda mudah memahaminya seperti emas, peternakan, pertanian, dll.
Penyelesaian krisis financial yang dijalankan oleh AS dan Eropa sebenarnya hanyalah “pertolongan darurat saja” yang sudah pasti hasilnya bukan menyembuhkan tetapi hanya menunda “kematian”, kalau saya boleh mengutip pendapat Ibnu Taimiyyah tentang bagaimana seharusnya penguasa negeri mencetak fulus (kalau saat ini mirip dengan uang fiat), “Jumlah fulus ( uang yang lebih rendah dari Dinar dan Dirham seperti tembaga) hanya boleh dicetak secara proporsional terhadap jumlah transaksi sedemikian rupa sehingga terjamin harga yang adil. Penguasa tidak boleh mencetak fulus berlebihan yang merugikan masyarakat karena rusaknya daya beli fulus yang sudah ada di mereka”. Artinya sudah tidak usah diragukan lagi trend harga EMAS kalau system perekonomian masih seperti ini maka trend jangka panjangnya akan naik seperti ulasan saya dalam tulisan 28 September 2011.
Seperti yang disebutkan oleh Ibnu Taimiyyah bahwa ketika pemerintah mencetak uangnya secara berlebihan, maka mayoritas penduduknya akan menderita karena inflasi, Rakyat telah bekerja sekuat tenaga tetapi penghasilannya tidak pernah cukup untuk memenuhi kebutuhannya, inilah yang membuat rakyat di Amerika marah yang kemudian menular ke negara-negara besar lainnya. Inilah kelemahan uang kertas, dan saatnya kita kembali kepada mata uang sesungguhnya yaitu EMAS, Wa Allahu A’lam.
.
No comments:
Post a Comment