Wednesday, September 28, 2011

Analisa Harga Emas di Masa Krisis Global Oktober 2011

Analisis harga emas september 2011 sudah pernah saya tulis dalam blog saya 4 September 2011, dimana kenaikan harga emas tertinggi yang terjadi pada 23 Agustus 2011 adalah kenaikan anomali sebagai pertanda terjadinya krisis baik Eropa maupun AS. Perlu saya tegaskan bahwa Yang nemiliki ilmu masa depan Hanyalah Allah, jadi saya disini hanyalah ber “iqro” dari sejarah harga emas khsususnya pada saat krisis yg pernah saya ketahui dari internet. Kemudian menyajikanya kepada pembaca blog sebagai media berbagi.


Dalam kondisi krisis jangan heran harga emas akan mengalami anomali khususnya dalam penyesuaian harga emas dalam rupiah. Karena Emas berbeda dengan komoditi lainya. Emas adalah produk pelindung nilai yg sifatnya global – semua peradaban di dunia sepanjang masa mengenal dan menghargainya, oleh karenanya komoditi ini begitu mudah mengalir dari satu tempat ke tempat lainnya mengikuti masyarakat mana yang memiliki nilai tukar atau daya beli terbaik. Karena sifatnya yang demikian, maka harga emas tidak terlalu dipengaruhi oleh supply and demand setempat sebagaimana produk pada umumnya. Sebagai contoh, tentu kita masih ingat beberapa bulan lalu atau saat menjelang lebaran harga cabe misalnya, begitu mudah melonjak harganya ketika stok menghilang di pasar induk, sampai-sampai pemerintah harus melakukan operasi pasar. Tetapi emas tidak demikian, antrian sangat panjang di Logam Mulia - Antam dari orang-orang yang berburu emas – tidak berpengaruh pada harga emas, justru yg terjadi stok emas malah sulit pada saat harga emas tinggi.

Dalam kondisi krisis fluktuasi seperti saat ini harga emas dalam Rupiah tetap acuanya harga LM dan harga LM acuanya harga emas dunia dan kondisi harga emas lokal untuk menghindari spekulan, namun pada saatnya nanti harga emas LM akan kembali menyesuaikan dgn harga emas dunia. Hal ini bisa kita lihat harga spot emas LM tanggal 26 September 2011 sebesar Rp. 515.000/gr dengan harga buy back Rp. 460.000/gr atau selisih buy backnya mencapai lebih dari 10% padahal dalam kondisi normal selisihnya hanya 4-5 % saja. Artinya disini bisa terlihat bahwa dalam menentukan harga spot emas tersebut LM tidak murni mengacu pada harga emas dunia yg hanya 1638 US/oz atau kalau kita hitung berdasarkan kurs Rp. 9140 dan dengan perhitungan margin LM harga normalnya di kisaran Rp 490.000 sampai Rp. 500.000 Per gramnya. Sehingga bila LM menetapkan harga spot Rp. 515.000/gr atau hitungan buy back normalnya Rp 495.000 tetapi ini tidak mungkin dilakukan LM sebagai perusahaan publik karena akan menjadi temuan audit karena harga buy back diatas harga normal emas dunia hitungan tersebut diatas. Dan harga tersebut pun sepertinya menjadi batas terbawah harga spot emas LM karena selama 3 hari sampai tanggal 28 September 2011 harga spot emas LM masih tetap sama yaitu Rp. 515.000/gram nya tetapi harga buy back terus di naikan oleh LM setiap hari Rp. 5000, artinya LM sedang butuh emas walaupun harga buy back ini tidak menarik bagi investor karena kalau dibandingkan harga buy back di Cikini jauh sekali karena di toko emas cikini tanggal 27 September 2011 saja buy backnya sebesar Rp. 517.000/gram nya.
Seperti terlihat dalam grafik diatas terdapat "gap" keselarasan antara harga emas dalam Rp dengan US$. Hal ini mengindikasikan adanya gejolak nilai tukar Rp terhadap US$. Akibatnya dalam situasi seperti ini, ketika terjadi penurunan harga emas dunia dan fluktuasi nilai tukar Rupiah maka harga spot emas LM dan pasar emas di Indonesia cenderung mencari posisi aman, hal ini terlihat pada harga spot emas LM yang di patok di harga Rp. 515.000/gram selama situasi harga emas dunia belum naik pada harga 1.700 US$/Oz. Karena kalau melihat history data harga spot emas LM sebelum terjadi gejolak ini pada tanggal 19 Agustus 2011 dimana saat itu juga harga spot emas LM dipatok pada harga Rp. 515.000/gram padahal harga emas dunia tanggal 19 Agustus 2011 berada pada 1.848 US$/Oz. Artinya dalam harga emas Rupiah akan di support dibatas bawah harga Rp. 515.000/gram, kecuali bila harga emas dunia berada dibawah 1.500 US$/Oz harusnya kita berharap LM akan menurunkan harga spot emasnya, semoga.

Harga emas yg tertera di LM merupakan cermin transaksi emas fisik sebenarnya sehingga kondisi penetapanya bisa digambarkan tersebut diatas. Berbeda dengan harga emas di pasar dunia yang sebenarnya hanyalah harga diatas kertas saja bahkan fisik emasnya sendiri belum tentu bergerak "real time" seperti transaksi di LM, hal ini dikarenakan di pasar emas dunia ada permainan para spekulan dan bank central khususnya dalam transaksi mata uang US$. Sehingga emas akan turun harganya, Karena pemerintah AS pasti tidak akan membiarkan US$ lemah, maka upaya akan terus dilakukan agar "seolah-olah" US$ perkasa, tetapi ingat bagaimana pun US$ adalah kertas yg secara fitrah bukan barang berharga, sedangkan emas adalah barang berharga yg sudah terbukti sejak jaman sebelum Islam menggunakan Dinar (emas) sebagai alat tukar.

Dalam kondisi krisis saat ini, sesuai pola harga emas dalam krisis di AS 2008 akibat sub prime mortgage, maka pola harga emas akan mengikuti 3 tahapan fluktusasi secara garis besar seperti terlihat dalam grafik dibawah ini. Dimana data harga emas saya ambil dari kitco dengan dasar harga emas berdasarkan US$/Oz karena krisis global ini terjadi di Eropa dan AS. Disamping itu harga emas spot LM ada anomali dalam penentuanya sesuai penjelasan diatas, sehingga harga emas spot LM tidak begitu menggambarkan penurunan harga emas yang sebenarnya di pasar emas dunia.


Tahap 1 yaitu Awal  krisis, dalam kondisi demikian setiap orang atau lembaga akan mencari media pelindung aset sebagai jaring pengaman aset yang dimilikinya dalam bentuk benda ril, karena kalau aset yang ada disimpan dalam bentuk “paper asset” ataupun uang kertas tentu sangatlah riskan dan tindakan “bodoh” karena sejarah berabad-abad telah membuktikan bahwa uang kertas akan hancur oleh inflasi disaat krisis. Oleh karena itu sejak berabad-abad pilihan tepat sebagai jaring pengaman aset dalam kondisi krisis adalah EMAS, akibatnya pada kondisi demikian harga emas akan melonjak menciptakan record baru dalam tahap awal krisis ini.

Tahap 2 yaitu Puncak krisis, dalam fase ini perekonomian dunia dilanda kesulitan likuiditas. Akibatnya orang akan menjual apa saja yang dimilikinya untuk mendapatkan likuiditas termasuk asset EMAS nya, sehingga dampaknya harga EMAS akan turun drastis bahkan dalam satu hari transaksi bisa turun diatas 10%.

Tahap 3 yaitu Pasca krisis, dalam kondisi ini fase dimana mata uang kertas akan mencari keseimbangan baru dan biasanya ditandai dengan berfluktuasinya nilai mata uang seluruh dunia akan berdampak jika pusat krisis terjadi di negara yang kuat seperti AS dan Eropa. Dalam gejolak nilai tukar ini tentunya akan berdampak juga terhadap harga emas dimasing-masing negara karena faktor melemahnya nilai mata uang tiap negara. Dalam kondisi ini harga emas Rupiah sangatlah dipengaruhi oleh fluktuasi harga emas dunia dan nilai tukar Rupiah terhadap US$, jika pelemahan Rupiah lebih besar daripada kenaikan harga emas dunia maka harga emas dalam Rupiah akan tetap tinggi begitupun sebaliknya jika kenaikan harga emas dunia lebih besar daripada penguatan Rupiah terhadap US$ maka harga emas pun akan tetap naik. Kondisi ini akan berlangsung lama. Nilai tukar uang kertas akan mengalami gejolak untuk mencari keseimbangan baru dengan nilai tukar terhadap komoditi ril (benda ril) lebih rendah dari sebelumnya, sehingga akan mengakibatkan terjadinya inflasi. Emas sebagai benda ril serta sebagai mata uang (alat tukar) yang sesungguhnya telah terbukti lebih dari 1400 tahun KEBAL inflasi akhirnya harganya akan menjulang karena sebagai alat untuk pembandingnya menghargai EMAS adalah mata uang KERTAS yang sesungguhnya memang tidak berharga.
Tiga tahapan krisis tersebut diatas sebagai bukti bagaimana ketidak adilan system uang kertas dengan mekanisme ribawi didalamnya. Dan bukti kegagalan uang kertas ini sudah nyata terjadi sejak jaman dahulu, kalau boleh saya ingatkan tentang kegagalan uang kertas ini pernah terjadi di Jerman tahun 1923,  Indonesia Tahun 1965/1966 dan 1997/1998 (Sanering Rupiah & Krisis moneter) dan Zimbabwe 2008. Dan sejarah ini tidak pernah ditemukan pada zaman uang Emas atau Perak baik sebelum Islam maupun setelah Islam menggunakanya dalam mata uang Dinar & Dirham.
Bila sudah terbukti dari hadist Rosulullah SAW bahwa dizaman itu harga 1 kambing sebesar 1 Dinar, sekarang pun sudah lebih dari 1400 tahun 1 Dinar tetap dapat membeli 1 kambing super, maka tidak ada alasan yang sifatnya ilmiah apapun yang bisa membantah realita ini. Mungkin inilah yang dimaksud dalam hadist yang diriwayatkan oleh Abu bakar bin Abi Maryam bahwa beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Masanya akan tiba pada umat manusia, ketika tidak ada apa pun yang berguna selain Dinar  dan Dirham ”. (Musnad Imam Ahmad bin Hambal).
Perlu diingat bahwa ini hanya prakiraan dan hanya memperhatikan statistik semata, padahal fluktuasi harga emas dunia bisa dipengaruhi oleh faktor apa saja baik yang bersifat fundamental maupun sentimen pasar belaka. Dengan berusaha memahami pola apa yang terjadi dari statistik tersebut dimasa lampau , saya tidak menganjurkan pola fluktuasi harga saat ini dijadikan ajang spekulasi, saya tidak menganjurkan anda membeli EMAS untuk spkulasi.
EMAS tetap akan berharga (tidak kehilangan daya beli) ketika harganya lagi rendah seperti saat ini sedang terjadi. Bahkan yakinlah bawah EMAS tetap berharga ketika barang-barang lain (termasuk aset investasi lain) kehilangan harganya sebagaimana bunyi hadist Rosululloh SAW tersebut diatas. Wa Allahu A'lam.
DISCLAIMER : Pengetahuan Masa Depan Hanyalah Milik Allah SWT, penyampaian data-data serta ulasan diatas hanyalah pendapat saya semata yang sangat jauh dari kesempurnaan dan saya sendiri pun tidak ingin hal tersebut digunakan dalam berspekulasi harga emas tetapi lebih kepada meyakinkan kita semua bahwa emas adalah uang yang sesungguhnya (uang “swasta”) yang juga sudah digunakan sejak jaman Rosulullah SAW yaitu uang dinar (emas) sesuai hadist yang sering saya kutip. Naik turunya harga akibat mekanisme pasar tidak bisa dicampuri oleh siapapun, hal ini mengacu pada salah satu hadist yang diriwayatkan Anas R.A, “wahai Rosululloh, harga-harga barang naik (mahal), tetapkanlah harga untuk kami.” Kemudian Rosululloh SAW menjawab, “Allah-lah penentu harga, penahan, pembentang, dan pemberi rezeki. Aku berharap tatkala bertemu Allah, tidak ada seorang pun yang meminta padaku tentang adanya kedzholiman dalam urusan darah dan harta.”

No comments:

Post a Comment