Saturday, April 23, 2011

Gara-gara Baca Bukunya Endy J K

Untuk emas batangan 24 karat LM tentu saya sudah lama mengenalnya, kemudian belakangan muncul dan tumbuh berkembang komunitas dinar atau pemakai dinar. Untuk mengetahui lebih dalam tentang dinar, saya membeli buku “Think Dinar” karya Endy J K, dan mulai saat itulah perlahan-lahan saya mengenal  komunitas dinar atau kominitas emas. Sekitar awal April 2011, pada saat awal saya berkenalan melalui BBM dengan Dirhamsyah sebuah nama yang saya dapatkan awalnya dari alamat web salmandinar yang tercantum didalam buku “Think Dinar” tersebut, sedikit demi sedikit saya mendapatkan komunitas dinar emas tersebut. Awal yang diberikan adalah memasukan saya ke Group BBM Komunitas #Emas (2) dan mengenalkan kepada salah seorang mitranya yang di Bogor. Dan tidak disangka ternyata didalam group BBM saya dapat PIN BBM sang penulis buku Endy J K Sampai pada akhirnya saya tertarik survey dan terjun langsung tentang “dunia dinar” tersebut, untuk melengkapi data survey maka pada tanggal 8 April 2011 saya melakukan kunjungan ke pusat gerai dinar (GD) yang berada di Kelapa Dua Raya 189, Depok atau dekat kampus Guna dharma depok dan ketemu dengan salah satu teller di sana yaitu mba sonya sesuai saran Dirhamsyah. Mengapa saya melakukan survey hanya kepada GD, karena mereka merupakan yang terbesar dari seluruh penjual dinar yang ada di Indonesia.
Kemudian saya bertanya-jawab dengan mba sonya, dari mulai buka rekening m-dinar sampai diajarin memanfaatkan fasilitas m-dinar diinternet. Bahkan ternyata kita juga dapat menukarkan emas batangan kita ke dalam bentuk tabungan dinar dimana cara perhitunganya adalah sebagai berikut :
·         Berat emas murni produk LM (gr) dibagi dengan 4,25 kemudian hanya empat angka dibelakang koma yang dimasukan, misalnya
o   Saya punya emas LM seberat 100 gram maka kalau ingin dimasukan ke dalam tabungan m-dinar nilainya setara dengan 23,5294 dinar yang masuk ke dalam rekening m-dinar. Sehingga dengan demikian kapanpun kita ingin mengubahnya ke dalam tabungan m-dinar tidak terpengaruh fluktuasi harga karena pembaginya tetap 4,25 yang setara dengan berat 1 keping dinar itu sendiri.
Kemudian saya bertanya mengapa emas 24 karat disetarakan dengan Dinar yang hanya merupakan emas 22 karat. Kemudian mba sonya menjelaskan karena didalam pencetakan 1 keping dinar ada biaya pencetakan dan PPn sehingga secara sederhananya seolah-olah selisih yang 2 karat  untuk menutup biaya-biaya tersebut. Penjelasan ini masuk akal karena memang di LM hal tersebut diberlakukan diseluruh Indonesia, dimana pembelian emas murni 24 karat batangan kadar 99.99% tidak dikenakan PPn, sehingga masyarakat dapat dengan leluasa melakukan investasi emas murni batangan 99.99%. Sementara emas dengan karat selain 24 karat dalam bentuk dan kemurnian apapun menjadi obyek PPn.
Dengan cara tersebut kemudian saya berfikir dan mebandingkan andai saya punya uang tunai apa yang saya lakukan, Apakah langsung membeli dinar ke GD atau membeli emas batangan ke LM terlebih dahulu kemudian menukarnya menjadi tabungan dinar. Untuk menjelaskan hal tersebut berikut hasil perhitunganya.
Sebagai dasar perhitungan saya pakai data tanggal 8 April 2011 yaitu tepat saat pertama kali mejadi nasabah m-dinar, dimana dasar harga emas batangan LM dengan bar sesuai yang dikeluarkan Antam, dimana sesuai dengan prinsip perhitungan biaya cetak emas batangan semakin kecil akan semakin mahal sehingga harga per gramnya akan semakin mahal bila beratnya semakin kecil.
Dari data tersebut diatas kita akan coba bandingkan nilai dalam bentuk rupiah antara beli dinar langsung dengan menukarnya dengan dinar sebagai berikut :
Dari simulasi perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1.       Bila kita hendak berinvestasi m-dinar dengan nilai uang rupiah dibawah 1.706.000 atau setara dengan 4 gram emas batangan LM atau dengan kata lain dibawah berat 1 Dinar (4,25 gram) maka sebaiknya langsung menabung di m-dinar langsung dalam bentuk pencatatan ke rekening.
2.       Bila yang hendak kita investasikan beratnya lebih dari 4 gram emas batangan LM atau setara dengan 1 dinar (4,25 gram) maka sebaiknya belikan emas batangan dulu dengan harga sesuai standar Antam LM baru kemudian dibawa ke geraidinar untuk dimasukanya ke dalam rekening m-dinar kita. Analisis diatas tidak mempertimbangkan biaya transport atau resiko lain yang terkait dengan aktivitas membeli emas batangan LM dan menukar ke tempat gerai dinar. Sebenarnya penukaran ke gerai dinar tidak harus pada hari yang sama kapanpun bisa karena tidak terpengaruh pada fluktuasi harga emas karena system konversi antara emas batangan LM kedalam account m-dinar sifatnya fix yaitu dengan cara membagi berat emas batangan Antam LM dengan angka fix  4,25.
Untuk memudahkan pemahaman terhadap penjelasan diatas dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Tetapi strategi ini tentu tidak dapat diterapkan bagi teman-teman yang lokasinya tidak dekat dengan depok sebagai pusat geraidinar, karena untuk penukaran atau konversi langsung dari emas batangan ke dinar dalam bentuk rekening m-dinar tidak dapat dilakukan di agen GD.  
Awalnya saat saya baru melakukan analisis ini apakah pihak GD menyadarinya atau belum, karena dengan demikian nasabah akan memilih cara membeli dan menukar emas LM nya sebagai langkah aman, karena dengan menukarkan emas LM nya ke GD maka nasabah sudah menghilangkan resiko pencurian atau keamanan penyimpanan emas LM tersebut bila disimpan dirumah bahkan juga menghilangkan biaya penyimpanan safe deposit box karena yang menyimpan adalah GD walaupun yang disimpan dalam bentuk dinar emas. Artinya dengan demikian nasabah lebih suka membawa emas LM untuk ditukar ke dalam bentuk tabungan m-dinar. Apakah penjelasan saya tersebut akan merugikan atau menguntungkan GD ? Apakah hal tersebut diatas disadari oleh GD ? jawabanya MENGUNTUNGKAN GD, ternyata kondisi demikian merupakan kondisi ideal hubungan yang saling menguntungkan antara nasabahnya dengan GD sebagai pengelola. Nah, bagaimana detail penjelasanya akan dibahas dalam tulisan tersendiri tentang cara bisnis penjual dinar emas.

No comments:

Post a Comment